Widi menjelaskan diawal pendirian mereka hanya befokus hanya pada breeding, hingga akhirnya mereka mengembangkan peternakannya menjadi tiga bidang yaitu breeding, fatting (penggemukan), dan trading (penjualan-pembelian) sekaligus.
Bukan hanya domba seni saja, mereka juga menyediakan berbagai jenis domba yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan yang sama unggulannya.
Keduanya secara khusus mengontrol langsung peternakan tersebut demi menjaga kualitas dari kambing dan domba tersebut. Termasuk dengan membuat SOP (Standar Operasi Prosedur) seperti manajemen kandang, manajemen pakan hingga manajemen SDM.
Menurut mereka, SOP ini sangatlah penting karena hal itu akan mempengaruhi nilai jual kambing dan domba.
Saat ini “Gudang Domba” merupakan peternakan domba terbesar di Tasikmalaya. Diakuinya, omzet peternakan domba ini menghasilkan Rp500 Juta hingga Rp 1 Miliar per bulannya.
Itulah kisah sukses perjalanan bisnis Gudang Domba yang digawangi dua orang tanpa latar belakang peternakan, namun berhasil mencatatkan omzet yang fantastis tiap bulan. (NKK)
Penulis: Noviyanti Rahmadani