Dia juga membeli motor yang sesekali dia sewakan ke tukang ojek, Hudi juga sesekali menjadi kurir untuk teman-temannya. Dari situ, Hudi mendapatkan penghasilan meskipun tak lagi bekerja sebagai satpam.
Pada 2003, dia melanjutkan sarjana ekstensi jurusan komunikasi di UNS. Dia ditawari untuk menjadi asisten dosen di IPB, meskipun dengan gaji yang tidak tetap. Dia juga sempat menjadi wartawan di Radar Bogor sembari terus menjadi asdos.
“Selesai 2007 di Radar, saya izin ke pimpinan di Jawa Pos untuk memilih salah satu pekerjaan. Karena menyita waktu, pihak Jawa Pos welcome dan menawari saya untuk tetap bekerja sebagai freelance,” lanjut Hudi.
Sejak pertama kali kuliah diploma, Hudi menerima banyak dorongan dan motivasi dari kaprodi dan orang tuanya. Sampai akhirnya Hudi melanjutkan pendidikannya hingga jenjang doktoral di IPB.
Hudi kini menjabat sebagai Ketua Program Studi Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB. Dia meraih gelar doktor di Prodi Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan IPB dengan disertasi berjudul ‘Model Komunikasi Digital Desa Wisata dalam Pengembangan Kapasitas Pelaku Wisata di Kabupaten Bogor.’
Itulah kisah sukses mantan satpam yang berhasil menjadi dosen di IPB.
(Nadya Kurnia)