Alasan dirinya memilih bambu sebagai bahan untuk mengembangkan kreativitas dan juga bisnisnya lantaran bahan baku bambu harganya terjangkau dan mudah didapat. Kemudian produk yang terbuat dari bahan dasar bambu tidak merusak alam karena ramah lingkungan.
Selain itu tanaman bambu juga mudah tumbuh kembali usai ditebang asalkan bisa merawatnya dengan baik. Tanaman ini juga dapat menyimpan banyak cadangan air yang bagus untuk lingkungan. Sehingga selain meraih untung, dirinya pun ingin ikut membantu kelestarian lingkungan.
Dian menyebutkan, berbagai kreativitas bambu yang dibuatnya dari mulai dari alat-alat makan seperti cangkir, piring, sendok, garpu, nampan dan lainnya. Selain itu, ada prototype berupa mobil-mobilan, miniatur Monas, Menara Eiffel dan lainnya.
"Kalau yang paling laris alat-alat makan, seperti mug dan cangkir bambu. Untuk harga cangkir dari bambu berkisar Rp15 ribu hingga Rp25 ribu, tapi yang desainnya agak rumit harganya mencapai Rp85 ribu," ujarnya.
Hasil usahanya itu membuat dirinya bisa menghidupi keluarga dan membuka lapangan kerja untuk orang lain. Omzet yang didapat bisa mencapai Rp5 juta hingga Rp20 juta per bulan. Produk kerajinan bambunya ada yang dikirim ke Arab Saudi, Jerman , Australia, Amerika dan negara Eropa lainnya.