Selesai menandai dengan benang, pekerja mulai menandai lagi dengan penggaris untuk membagi-bagi sabun batang yang akan dipotong. Satu kali produksi, Masbanat Awaida bisa menghasilkan 30.000 sabun batang.
Sabun lantas dipotong menggunakan alat potong yang dioperasikan beberapa orang. Dua orang akan menarik alat, satu orang menahan ujung alat agar sabun terpotong sempurna, satu orang mendorong alat dari depan. Kemudian pekerja akan memukul-mukul permukaan sabun dengan stempel kayu.
Setelah sabun terpotong membentuk batangan, barulah ditata dari bawah ke atas, sampai membentuk kubah tinggi. Sela-sela di antara sabun akan mempercepat proses pendinginan. Namun di samping itu, bentuk atap dan bahan bangunan yang menggunakan batu, ikut mendukung proses pendinginan.
Melawan Zaman, Mempertahankan Tradisi
Husni Awaida sejatinya adalah seorang lulusan teknik kelistrikan, namun memutuskan untuk kembali ke Lebanon demi meneruskan bisnis keluarganya. Ia turun tangan mempromosikan sabun Masbanat Awaida ke pasar internasional.
Budaya dan pembuatan sabun tradisional menjadi daya tarik tersendiri bagi kalangan konsumen tertentu. Husni juga membuka pabriknya untuk dikunjungi turis-turis, dan bersikeras akan tetap membuka pabriknya meskipun sepi pengunjung.