sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sri Mulyani Diangkat jadi Ketua Koalisi Menkeu se-Dunia

Inspirator editor Rina Anggraeni
11/02/2021 15:00 WIB
Dia akan memimpin lembaga yang beranggotakan 52 menteri keuangan dari berbagai negara menggantikan Menteri Keuangan Chile.
Sri Mulyani Diangkat jadi Ketua Koalisi Menkeu se-Dunia. (Foto: MNC Media)
Sri Mulyani Diangkat jadi Ketua Koalisi Menkeu se-Dunia. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - The Coalition of Finance Ministers for Climate Action atau Koalisi Menteri Keuangan untuk Perubahan Iklim sepakat untuk memilih Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati sebagai Co-Chair. Dengan demikian, dia akan memimpin lembaga yang beranggotakan 52 menteri keuangan dari berbagai negara menggantikan Menteri Keuangan Chile.

Sebelum terpilih, Menteri Sri Mulyani sendiri harus berhadapan dengan dua pesaingnya dari Filipina dan Uganda. Indonesia telah bergabung dengan Koalisi sejak 5 Juli 2019.

Usai diumumkan Sekretariat Koalisi, Indonesia akan menjalankan peran bersama Finlandia sebagai Co-Chair Koalisi. Terpilihnya Menteri Keuangan Sri Mulyani menambahkan exposure, posisi strategis dan peran Indonesia yang kian penting di dunia internasional setelah penetapan Indonesia sebagai Presidensi G20 tahun 2022 dan Chairmanship ASEAN tahun 2023.

“Indonesia dipercaya global untuk mengarahkan dan menangani masalah perubahan iklim. Hal ini tentunya tidak lepas dari berbagai aksi nyata mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia selama ini,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (11/2/2021).

Indonesia memiliki komitmen yang kuat dalam upaya pengendalian perubahan iklim melalui berbagai kebijakan dan instrumen. Kebijakan dan instrumen terkait pendanaan antara lain penandaan APBN untuk perubahan iklim (budget tagging), pembentukan Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) selaku pengelola beragam dana terkait kehutanan, energi dan sumber daya mineral, perdagangan karbon dan lainnya terkait lingkungan hidup di berbagai Kementerian/Lembaga, pembentukan Pooling Fund Bencana (PFB) sebagai bagian dari Strategi Pendanaan dan Asuransi Risiko Bencana atau Disaster Risk Financing and Insurance (DRFI), dan aktivasi instrumen pembiayaan inovatif seperti Green Sukuk.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement