Anas menyebut, sejak tahun 2019 dirinya mulai fokus ke market place, dimana orderan dalam satu hari bisa mencapai 500 atau 700 packing. Menurutnya, penjualannya bernominal kecil dan memungkinkan untungnya kecil, tetapi pesanan yang didapatnya dalam jumlah besar.
Awal masa pandemi Covid-19 di Indonesia sekaligus menandai dirinya memulai bisnis Ikan Koi dengan mendirikan Duta Koi Farm. Dirinya memonitor bisnis dari Blitar sekaligus menjadi proses marketing. Sementara itu, di Kediri merupakan proses packing dan produksi.
"Sebenarnya saya dari dulu pingin punya usaha yang di rumah terus, nungguin istri, di rumah nyantai, usaha saya kan di Kediri, saya PP. ya meskipun ga setiap hari tapi menurut saya waktu dengan keluarga kurang, saya cari-cari terus usaha apa yang bisa dipasarkan di Blitar," tuturnya.
"Dulu itu pilihannya ada beberapa, yang pertama Koi, yang kedua alat musik itu juga pasarnya juga besar, cuma waktu itu saya memilih Koi untuk saya pasarkan. Pertama, makelar, di dunia Koi itu kan sudah umum minta-minta video, saya jualkan posting Facebook ternyata jalan ada hasilnya, bisa buat beli rokok," sambungnya.
Setelah cara tersebut berhasil, Anas mengajak beberapa kerabatnya yang telah berpengalaman untuk bersama-sama membangun bisnis Ikan Koi. Setelah membangun, pihaknya membidik target pasar penjualan ikan tersebut yang menurutnya penggemar Ikan Koi di rentang usia 30-60 tahun atau kelas menengah.