"Kita postingan di grup Koi dan ada beberapa langkah yang sudah saya jalankan tapi yang ga berhasil ada. Dulu di Koi ada yang mainnya iwak (ikan) apik tok, dulu ada yang mainnya grade A,B,C, ada yang mainnya iwak C tok, iwak pasar tok, ternyata sulit mencari iwak apik dan lama, tentunya dengan ada iwak apik pasti iwak elek, iwak apik mahal kenapa? karena langka. Akhirnya saya memutuskan menjual dari semua segmen atau sesuai permintaan. Yang pasti ikan koi bagus mahal dan yang grade biasa pasti murah, mulai harga Rp5.000 per ekor sampai harga Rp20 juta tergantung permintaan konsumen kami siap melayani," tuturnya.
Selain kisah suksesnya, Anas juga menceritakan perihal kisahnya sebelum sukses, dimana pada tahun 2015 dirinya belum memiliki apa-apa. Bahkan, saat istrinya mengandung anak pertama dan harus mengecek kandungan dirinya masih diberikan uang oleh orang tua karena kondisi keuangan yang minim.
"Pernah dikasih ijazah sama orang tua, baca amalan, waktu itu saya baca selama dua minggu setiap salat lima waktu. Itu yang dibaca surat al waqiah setiap ba'da subuh dan ba'da maghrib, malem jumat itu (baca) yasin lima kali, menurut saya itu salah satu kunci selain dari hati menjadi lebih tenang juga jadi sugesti semangat kita untuk berkarya," tuturnya.
Selain itu, dirinya juga menekankan pentingnya untuk menghormati orang tua karena menurutnya hal tersebut sangat penting dan berperan banyak untuk kehidupan.
"Sampai 2016 saya sudah punya sendiri dan sampai sekarang saya punya 40 karyawan yang banyak di Koi dan tanaman, internet market 4-5 orang, mobil kerja sama dengan orang," jelasnya. (TYO)