Penghimpunan Dana IPO
Dari sisi fundraising, nilai penghimpunan dana perusahaan melalui IPO menembus Rp54,14 triliun sepanjang 2023. Jumlah ini naik 63,76% dibandingkan akhir 2022 yang mencapai Rp33,06 triliun.
Berkat kinerja tersebut, kapitalisasi pasar atau market caps bursa juga ikut terdongkrak menemui level tertingginya. Menurut data RTI hingga Jumat (29/12), kapitalisasi pasar (market cap) bursa mencapai Rp11.708,39 triliun.
Peraup Dana IPO Terjumbo
Ada tiga emiten yang memiliki nilai fundraising terbesar, yakni emiten tambang tembaga-emas yang terafilisasi dengan keluarga Salim dan Panigoro PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) senilai Rp10,73 triliun.
Di posisi kedua, ada emiten pengolahan nikel terintegrasi milik Harita Group besutan Lim Hariyanto Wijaya Sarwono PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) yang meraup dana segar IPO sebesar Rp10 triliun.
Kemudian, di peringkat ketiga, emiten energi panas bumi (geotermal) pelat merah PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) yang meraih dana IPO sebesar Rp9,06 triliun.
Di bawah PGEO, ada emiten nikel besutan Boy Thohir—yang adalah bos Adaro (ADRO)—bersama kongsi PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) dan berhasil mengumpulkan dana IPO Rp8,74 triliun.
Kemudian, di posisi kelima ada salah satu emiten fenomenal di 2023, emiten geotermal milik taipan Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang sukses mendapatkan dana segar Rp3,13 triliun dalam proses IPO. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.