Di lain pihak, di kawasan Asia, pertumbuhan China diperkirakan melambat, meski langkah stimulus tambahan diharapkan bisa meredam dampak terburuk.
Sementara di Jepang, bank sentral diperkirakan akan menurunkan suku bunga, namun penurunan tersebut kemungkinan akan tertunda.
Dari sisi kelas aset ekuitas, Jepang dan Inggris tampak menjadi yang paling undervalued. Sektor-sektor di Eropa, terutama perusahaan industri strategis dan pertahanan, dinilai menjanjikan.
Di Amerika Serikat, saham berkapitalisasi kecil mendapat dukungan tren onshoring dan suku bunga yang menurun. Asia tetap menjadi pusat inovasi, dengan Tiongkok memimpin dalam kecerdasan buatan (AI) dan India menunjukkan ketahanan terhadap tekanan tarif.
Pada instrumen pendapatan tetap, AllianzGI melihat peluang muncul pada obligasi berdurasi panjang jika perlambatan ekonomi semakin nyata.
Di samping itu, utang pasar negara berkembang berpotensi mendapat keuntungan dari imbal hasil carry yang menarik serta pelemahan dolar AS, terutama pada obligasi lokal di negara-negara seperti Brasil, Afrika Selatan, dan Peru.
Di Amerika Serikat, instrumen TIPS atau Treasury Inflation-Protected Securities masih relevan sebagai proteksi terhadap risiko inflasi.