Seperti diketahui, produsen refraktori atau bata dan semen tahan panas itu melepas 620 juta saham kepada publik. Jumlahnya setara 20,50% dari total modal ditempatkan dan disetor perseroan.
“Melalui IPO ini kami ingin selalu memberi dampak positif, kami ingin secara konsisten memaksimalkan layanan dalam bidang manufaktur dan perdagangan produk refraktori serta jasa konstruksi di Indonesia yang semakin agresif berkembang,” kata Direktur Utama BATR, Ridwan, dalam keterangan resmi, Senin (10/6).
Seluruh dana hasil IPO BATR akan digunakan untuk pengembangan usaha, antara lain 38,65% akan disalurkan untuk membeli tanah dan bangunan dari pihak terafiliasi. Selanjutnya sekitar 10,00% akan digunakan untuk pembangunan dan perbaikan bangunan, 5,67% untuk membeli peralatan laboratorium, 6,84% untuk pembelian mesin produksi.
Sisanya, sekitar 38,82% akan digunakan sebagai Operational Expenditure (OPEX) berupa persediaan barang jadi dan bahan baku.
(FRI)