Contohnya, jika penurunan harga saham pada menit pertama mencapai Rp100/lembar, dengan kepemilikan mencapai 50.000 lembar, artinya seorang investor tengah merugi Rp5 juta. Namun demikian, kerugian ini masih bersifat floating, alias belum nyata.
Dibutuhkan mental yang kuat untuk memahami bahwa floating gain and loss artinya baik keuntungan dan kerugian sebetulnya belum benar-benar terjadi sebelum investor menjual sahamnya.
Berpikir Layaknya Fundamentalis, Trading Layaknya Teknisi
Gartman meyakini seorang trader mesti berpikir layaknya seorang fundamentalis, namun mengandalkan teknikal saat trading. Seorang trader mesti tahu kapan untuk masuk secara agresif dan kapan mesti menahan kepemilikannya, terlebih ketika hasil analisa fundamental dan teknikal tengah berada dalam posisi selaras.
Pahami Psikologis Massa
Gartman juga meyakini bahwa memahami psikologi massa terkadang lebih penting dibanding memahami ekonomi. Sebab pasar saham juga digerakkan oleh ekspektasi manusia.
Berubahlah Saat Fakta Berubah
Saat hasil analisa teknikal dan fundamental menunjukkan perubahan, Gartman meyakini seorang investor ataupun trader juga harus mengubah strateginya. Dalam artian, yakinilah hasil dari kedua analisa itu untuk memutuskan kapan menjual dan kapan membeli.