Sejumlah pengamat ekonomi dunia sebelumnya menyebut ada peluang suku bunga acuan AS dapat menyentuh area 3,8 persen di akhir tahun, dan akan menembus level 4,4 persen pada tahun depan, yang akan mendorong tingkat pengangguran mendekati level 4,5 persen, sebagaimana ramalan Deutsche Bank, dilansir Reuters, Rabu (21/9/2022).
Dengan ongkos bunga yang lebih tinggi, pasar saat ini dihadapkan dengan masalah perlambatan pertumbuhan, yang ditakutkan akan secara perlahan menggiring ekonomi Paman Sam tersungkur ke dalam jurang resesi.
"Itu adalah risiko yang jauh lebih besar saat ini, dan itu meningkat dengan setiap kenaikan suku bunga,” kata CEO GraniteShares, Will Rhind, mengutip Investing.com.
Sementara itu, pada 14.30 WIB nanti, Bank Indonesia (BI) juga akan mengumumkan soal keputusan suku bunga acuan (BI7DRR).
Menurut jajak pendapat Reuters selama 13-19 September, 27 dari 30 ekonom mengharapkan BI akan menaikan suku bunga acuan 25 basis poin (bps) menjadi 4,00 pada rapat nanti.