Tiga ekonom lainnya memperkirakan kenaikan 50 bps.
“Setelah keluar dari kubu hawkish untuk sebagian besar tahun ini, Bank Indonesia mengejutkan [pasar] dengan kenaikan [suku bunga] pada bulan Agustus, yang menurut kami merupakan upaya untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan bakar bersubsidi,” tulis Radhika Rao, ekonom senior di Bank DBS, dikutip dari Reuters (20/9).
Sebelumnya, dalam wawancara dengan Reuters, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bank sentral akan menaikkan suku bunga lebih lanjut, tetapi tidak akan seagresif The Fed. (ADF)