"Selain itu, KSEI juga berharap bahwa eASY.KSEI dapat meningkatkan partisipasi investor untuk menghadiri RUPS, terutama di masa pandemi COVID-19 karena adanya pembatasan mobilitas masyarakat. Nilai investasi untuk pengembangan platform eASY.KSEI tersebut sekitar Rp17,5 miliar," ujar Uriep dalam keterangan tertulis.
Uriep menambahkan, penerapan eASY.KSEI sesuai dengan kondisi demografi serta karakteristik investor pasar modal Indonesia. Berdasarkan data Single Investor Identification (SID) yang tercatat di KSEI hingga 24 Juni 2021, jumlah investor saham telah mencapai 2.493.315, dengan jumlah investor yang
berdomisili di Jakarta sekitar 17 persen. Sedangkan sisanya tersebar di seluruh wilayah Indonesia bahkan sampai ke luar negeri. Dari jumlah tersebut, lebih dari 36 persen investor memiliki lebih dari satu saham.
"Dari sisi profil investor pasar modal, saat ini sekitar 60 persen investor didominasi oleh milenial dan generasi Z yang fasih dengan teknologi online dan digital," kata dia.
Pengembangan eASY.KSEI merupakan hasil kerjasama dengan Merkezi Kayit Kurulusu (MKK), lembaga Kustodian sentral Turki. CEO and Broad Member MKK Arikan menyatakan, peluncuran modul e-Voting pada eASY.KSEI merupakan tonggak sejarah dan kisah sukses bagi MKK dan KSEI.
"Platform ini dikembangkan dengan standar tinggi dalam tata kelola perusahaan, yang merupakan elemen kunci untuk meningkatkan kepercayaan investor dan mendorong peluang investasi lintas batas," ucap Arikan.