IDXChannel - Emiten komponen otomotif, PT Cipta Perdana Lancar Tbk (PART), menambah lini usaha baru untuk memproduksi food tray (nampan) dan alat-alat mesin pertanian. Hal itu sejalan dengan berjalannya program prioritas pemerintah, Makan Bergizi Gratis (MBG).
Direktur PART, Tjoeng Rino Saputra, mengatakan langkah diversifikasi usaha ini dilakukan untuk mendukung Badan Gizi Nasional (BGN) dalam program MBG.
Saat ini, perseroan telah memiliki 12 mesin untuk memproduksi food tray di pabrik yang berlokasi di Tangerang, Banten.
Meskipun menambah lini usaha baru, perusahaan tetap mengandalkan segmen otomotif untuk kendaraan roda dua dan roda empat.
“Lini bisnis utama kami adalah memproduksi komponen otomotif, sekitar 95 persen produksi kami untuk komponen otomotif sepeda motor,” ujar Tjoeng dalam jumpa pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Senin (11/8/2025).
Dalam RUPSLB tersebut, pemegang saham menyetujui penggunaan pinjaman atau kredit senilai Rp74 miliar dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Dana tersebut akan dipakai untuk kebutuhan modal membiayai kegiatan usaha.
“Plafon pinjaman senilai Rp74 miliar itu digunakan sesuai kebutuhan,” kata Tjoeng.
Perusahaan yang beroperasi sejak 2007 ini optimistis kinerja fundamental tahun ini akan tumbuh, seiring stabilnya penjualan komponen sepeda motor dan proyeksi penjualan food tray.
Pada 2024, PART mencatat pendapatan Rp267,37 miliar, naik 12,18 persen dari Rp238,10 miliar pada 2023. Laba bersih pada 2024 juga melonjak 45,43 persen menjadi Rp23,23 miliar dari Rp15,98 miliar.
Hingga Juni 2025, laba bersih perseroan tercatat Rp8,56 miliar. Belanja modal (capital expenditure/capex) yang sudah diserap hingga Juli 2025 mencapai Rp59 miliar untuk mendukung penambahan lini usaha baru.
Agenda RUPSLB juga menetapkan penambahan Komisaris Independen, Reyniel Fero Walandouw, untuk memperkuat fungsi pengawasan.
Susunan pengurus PART kini terdiri dari:
Dewan Komisaris:
Komisaris Utama: Syamsiah
Komisaris: Nenden Widiastuti
Komisaris Independen: Basa Sidabutar
Komisaris Independen: Reyniel Fero Walandouw
Direksi:
Direktur Utama: Hamim
Direktur: Tjoeng Rino Saputra
(Febrina Ratna Iskana)