Dalam RUPSLB tersebut, pemegang saham menyetujui penggunaan pinjaman atau kredit senilai Rp74 miliar dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Dana tersebut akan dipakai untuk kebutuhan modal membiayai kegiatan usaha.
“Plafon pinjaman senilai Rp74 miliar itu digunakan sesuai kebutuhan,” kata Tjoeng.
Perusahaan yang beroperasi sejak 2007 ini optimistis kinerja fundamental tahun ini akan tumbuh, seiring stabilnya penjualan komponen sepeda motor dan proyeksi penjualan food tray.
Pada 2024, PART mencatat pendapatan Rp267,37 miliar, naik 12,18 persen dari Rp238,10 miliar pada 2023. Laba bersih pada 2024 juga melonjak 45,43 persen menjadi Rp23,23 miliar dari Rp15,98 miliar.
Hingga Juni 2025, laba bersih perseroan tercatat Rp8,56 miliar. Belanja modal (capital expenditure/capex) yang sudah diserap hingga Juli 2025 mencapai Rp59 miliar untuk mendukung penambahan lini usaha baru.