IDXChannel - Dua sentimen utama, yakni konflik antara Rusia dan Ukraina serta inflasi membuat rupiah hari ini terkoreksi. Pada perdagangan di pasar spot, terkoreksi -2 poin atau -0,02% di Rp14.348 per USD1 pada perdagangan Senin pagi (14/2/2022).
Sementara itu, pasar uang di kawasan Asia Pasifik terpantau bergerak mixed atas dolar AS, seperti Yen Jepang naik 0,03% di 115,38, Dolar Hong Kong terpuruk -0,02% di 7,8014, dan Won Korea Selatan tumbuh 0,01% di 1.199,79.
Ringgit Malaysia tertekan -0,10% di 4,1920, Peso Filipina turun -0,26% di 51,385, dan Dolar Taiwan terjatuh -0,05% di 27,907, Baht Thailand menanjak 0,31% di 32,620, Dolar Australia koreksi -0,16% di 0,7124, Dolar Singapura turun -0,03% di 1,3473, Yuan China terpuruk -0,11% di 6,3615.
Indeks dolar pada pagi ini tampak merosot -0,03% di 96,05, menanti katalis positif di tengah kekhawatiran pasar terhadap konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina di Eropa dan melonjaknya inflasi.
Risiko perang di Ukraina telah membuat euro mundur ke 1,1360 dari puncak minggu lalu di 1,1495. Pejabat Amerika Serikat mengatakan pada Minggu (13/2) bahwa Rusia dapat menyerang Ukraina kapan saja dan dimungkinkan membuat dalih yang mengejutkan atas serangan yang dilakukan.