sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Adaro Energi (ADRO) Proyeksi Permintaan Batu Bara Meningkat di Akhir Tahun

Market news editor Anggie Ariesta
12/09/2022 11:41 WIB
PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) memprediksi permintaan batu bara semakin membaik hingga akhir tahun. Itu karena pemulihan ekonomi dan kondisi geopolitik.
Adaro Energi (ADRO) Proyeksi Permintaan Batu Bara Meningkat di Akhir Tahun. (Foto: MNC Media)
Adaro Energi (ADRO) Proyeksi Permintaan Batu Bara Meningkat di Akhir Tahun. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) memprediksi permintaan batu bara semakin membaik hingga akhir tahun. Itu karena pemulihan ekonomi dan kondisi geopolitik.

Direktur ADRO, Hendri Tamrin mengatakan, Perseroan melihat fundamental yang positif utamanya disebabkan oleh economic recovery post-Covid. "Tentunya juga sangat bergantung dengan kebijakan setiap negara dalam memenuhi kebutuhan energi dan kebutuhan bahan baku industri mereka," jelas Hendri dalam Public Expose Live 2022, Senin (12/9/2022).

Menurut dia, batu bara masih menjadi sumber daya energi yang paling murah dan paling rendah biayanya dibandingkan dengan gas dan energi lainnya.

"Kita bisa melihat dari kondisi geopolitikal yang ada dan kita bisa melihat bahwa batu bara ini sangat independen dan kita melihat ke depan memang menjadi sumber energi yang dapat diandalkan," ujar Hendri.

Sedangkan untuk proyeksi di paruh kedua, Hendri menuturkan bahwa permintaan dari Eropa akan meningkat sehubungan dengan terbatasnya pasokan gas Eropa dari Rusia.

"Selain itu juga adalah memasuki musim dingin ini juga menjadi perhatian utama banyak pemerintah di berbagai negara, dan ini tentunya akan meningkatkan permintaan batu bara khususnya mendekati musim dingin akhir tahun ini," ujar Hendri.

Adapun Adaro mengedepankan ketaatan hukum dan perundang-undangan yang berlaku dari tahun ke tahun dengan selalu memenuhi kewajiban DMO.

Direktur ADRO, M. Syah Indra Aman mengatakan ADRO capaian DMO pada akhir tahun mencapai 8% dari yang ditetapkan atau diharuskan 25%. "Ke depannya kita akan terus berupaya agar DMO ini selalu kita penuhi dan kita capai," ujar Indra.

(FRI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement