Di samping itu, kata Ariano, ADMR juga mengalokasikan belanja modal tetap tinggi di kisaran USD300-USD325 juta pada tahun ini. Alokasi ini sudah termasuk investasi ekuitas pada smelter aluminium PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI).
Pada 2024, ADMR menyerap belanja modal USD405,7 juta, naik lebih dari tiga kali lipat dibandingkan 2023 sebesar USD134,7 juta. Kenaikan ini akibat aktivitas konstruksi pada smelter aluminium KAI dan proyek infrastruktur PT Maruwai Coal (MC).
"Setelah rampung nanti, proyek peningkatan infrastruktur MC diharapkan akan mendukung peningkatan volume, dan memungkinkan perusahaan untuk memenuhi komitmen volume kepada para pelanggan. Fase pertama smelter aluminium KAI diperkirakan akan mencapai COD (Commissioning of Date) pada akhir tahun 2025, yang akan mendiversifikasi pendapatan," katanya.
(Rahmat Fiansyah)