"Kami proses IPO ini sudah berjalan dan disupport oleh pemegang saham, terutama pemegang saham kami secara langsung yaitu Adhi Karya, dan lebih tinggi lagi Kementerian BUMN. Kami juga sudah mendapatkan approval dari Kemen BUMN di bulan Agustus kemarin untuk melakukan IPO," tutur dia.
ADCP memang membidik dana segar. Sebab ada sejumlah proyek di sektor properti yang ditargetkan perusahaan dapat kikerjakan pada waktu-waktu mendatang, salah satunya pengembangan transit oriented development (TOD).
Di sisi pendapatan, manajemen menargetkan pendapatan berada di angka 10 persen atau di kisaran Rp 1 triliun dibandingkan realisasinya tahun lalu yakni Rp 900 miliar. Kemudian, laba perseroan direncanakan tumbuh 20 persen dari tahun sebelumnya.
(IND)