Emiten BUMN Konstruksi itu juga mencatat proyek konstruksi perkeretaapian sebesar 11 persen, Precast 3 persen, Properti 3 persen, serta proyek infrastruktur lainnya.
Dari sisi sumber pendanaan, realisasi kontrak baru mayoritas berasal dari swasta dan lainnya yang sebesar 57 persen. Kontrak dari pemerintah mencapai 28 persen, sedangkan BUMN&BUMD sebesar 15 persen.
Beberapa kontrak baru yang didapatkan ADHI hingga Juni 2023 antara lain Proyek perkeretaapian North-South Commuter Railway CP S-01 di Filipina, Bendungan Cibeet di Jawa Barat, dan Jalan Tol Akses Patimban.
"Raihan kontrak baru tersebut, masih sesuai rencana terhadap target 2023 sebesar Rp27 triliun, atau tumbuh kurang lebih 10 persen sampai 15 persen dibandingkan tahun 2022," tutup Farid. (TSA)