IDXChannel - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mencatat penurunan utang bruto cukup signifikan sepanjang 2024. Hal itu dipicu membaiknya arus kas (cashflow) perseroan sebagai dampak pembayaran proyek LRT Jabodebek.
Per 31 Desember 2024, utang bruto ADHI kepada pihak ketiga alias subkontraktor tercatat Rp3,17 triliun, turun 27,14 persen dibandingkan 2023 yang sebesar Rp4,12 triliun. Sekitar 60 persen dari total utang tersebut belum jatuh tempo.
Corporate Secretary ADHI, Rozi Sparta mengatakan, sebelum membayar subkon, utang bruto tersebut harus menjadi utang usaha. Dalam hal ini, perseroan menerapkan sistem pembayaran back to back.
"Di mana pengakuan utang usaha ketika pekerjaan disetujui atau terbayar oleh pemilik pekerjaan. Untuk menghindari lebih cepatnya pembayaran ke pihak ketiga dibandingkan dengan penerimaan dari pemilik pekerjaan," katanya dalam surat kepada BEI dikutip Jumat (21/3/2025).
Selama ini, kata Rozi, ADHI melunasi utang kepada subkon lewat dua sumber. Pertama, kas yang berasal dari penerimaan pembayaran dari pemilik pekerjaan. Kedua, fasilitas non cash loan dari perbankan.