AKR mencatat segmen kawasan industri mencatat pendapatan sebesar Rp1,26 triliun, yang didorong oleh lonjakan pendapatan utilitas sebesar 199 persen, disertai monetisasi lahan dan pendapatan sewa yang stabil.
Perseroan menyebut pendapatan berulang dari bisnis utilitas mulai terealisasi seiring dengan beroperasinya penyewa utama secara penuh dan peningkatan kapasitas produksi mereka. Saat ini JIIPE fokus pada industri pengolahan tembaga, bahan kimia, dan energi terbarukan. Sebagian besar penyewa JIIPE saat ini beroperasi di sektor-sektor tersebut.
Di sisi lain, segmen perdagangan dan distribusi masih menjadi kontributor utama terhadap laba bruto sebesar Rp2,06 triliun, menunjukkan ketahanan kinerja di tengah tekanan ekonomi dan volatilitas harga komoditas global, khususnya di sektor pertambangan.
AKR menyatakan pelaksanaan strategi yang didukung oleh infrastruktur logistik yang kuat serta pengelolaan modal kerja yang efisien, terus mendukung pertumbuhan yang stabil dari segmen tersebut.
Secara rinci, berikut capaian kinerja AKR Corporindo di kuartal III-2025:
- Laba Neto: Rp1,65 triliun
- EBITDA: Rp2,47 triliun
- Pendapatan: Rp32,39 triliun
- Laba Bruto: Rp2,76 triliun, dengan kontribusi dari segmen Perdagangan & Distribusi sebesar Rp2,06 triliun
- Pendapatan Utilitas: Rp526 miliar (naik 199 persen secara yoy)
- Laba Operasional: Rp2,05 triliun
- Net Gearing Ratio -0,08x
- ROE: 20 persen; ROA: 7 persen
Untuk neraca keuangan, total aset perusahaan hingga akhir September 2025 mencapai Rp33,72 triliun dan ekuitas Rp14,56 triliun.