IDXChannel - Harga minyak mentah mencatatkan kerugian bulanan secara berturut-turut setelah terjadi aksi jual imbas sinyal ekonomi yang beragam.
Investor khawatir terhadap perlambatan ekonomi AS dan Asia. Kenaikan inflasi negara Paman Sam itu memperkuat ekspektasi bahwa The Fed terpaksa menaikkan suku bunga. Akibatnya, resesi lebih mungkin terjadi, yang akan mengurangi konsumsi energi.
Melansir Bloomberg, Jumat (28/4/2023), West Texas Intermediate naik di atas USD75 per barel dan bersiap untuk kerugian mingguan kedua.
Jatuhnya margin keuntungan untuk penyulingan di Asia menandakan kelemahan permintaan di wilayah pengimpor minyak terbesar, tetapi pemulihan China mulai bertahan.
Pedagang menunggu laporan pendapatan kuartal pertama dari perusahaan minyak utama termasuk Exxon Mobil Corp dan Chevron Corp.