IDXchannel - Para bankir di Asia berharap aktivitas penawaran umum perdana (IPO) lebih baik di 2024 setelah kinerja yang suram di 2023.
Dilansir dari Reuters pada Jumat (15/12/2023, para bankir mencatat bahwa suku bunga telah stabil secara global. Namun, pemilihan umum di beberapa negara Asia serta Amerika Serikat (AS) tahun depan dapat memberikan tantangan.
Menurut data LSEG, nilai penjualan saham oleh perusahaan-perusahaan di Asia Pasifik merosot seperlima menjadi USD229 miliar di 2023, tahun terlemah sejak 2012.
Data LSEG tersebut mencakup penjualan saham baru dan sekunder, penerbitan obligasi konversi, dan perdagangan blok. Pelemahan disebabkan berbagai faktor, terutama naiknya suku bunga, tingginya inflasi, dan ketegangan geopolitik.
Karena suku bunga di banyak negara tampaknya telah mencapai puncaknya, sentimen equity capital market (ECM) telah membaik dalam beberapa pekan terakhir.
"Pasar telah melihat prospek yang cukup baik yang dapat mendorong para emiten untuk masuk. Pipeline-nya kuat," kata Udhay Furtado, co-head pasar modal ekuitas Asia di Citi.
Peningkatan sentimen bisa dilihat ejumlah transaksi perdagangan blok di Asia selama beberapa pekan terakhir, yermasuk Bain Capital yang menjual sahamnya di Axis Bank India senilai $448 juta bulan ini.
Namun, Furtado mengatakan bahwa kondisinya lebih menantang saat musim pemilihan umun. Ketika aktivitas politik memanas, perusahaan-perusahaan biasanya enggan untuk membuat keputusan-keputusan besar, karena khawatir akan adanya perubahan kebijakan.
Pemilihan umum akan digelar di Taiwan bulan depan. Indonesia, Korea Selatan dan India juga akan melakukan pemungutan suara tahun depan.