sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Akuisisi hingga Pengembangan Proyek di Subang, Surya Semesta (SSIA) Siapkan Capex Rp500 Miliar

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
09/12/2021 18:27 WIB
Dana capex yang dianggarkan pada 2022, melihat situasi pandemi Covid-19 yang makin terkendali dengan baik
Akuisisi hingga Pengembangan Proyek di Subang, Surya Semesta (SSIA) Siapkan Capex Rp500 Miliar (FOTO:MNC Media)
Akuisisi hingga Pengembangan Proyek di Subang, Surya Semesta (SSIA) Siapkan Capex Rp500 Miliar (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp500 miliar untuk 2022. 

VP Head of Investor Relations Surya Semesta Erlin Budiman menyatakan anggaran tersebut bakal dipergunakan untuk mengeksekusi proyek di Subang, akuisisi, pengembangan, hingga renovasi hotel sepanjang tahun depan. 

"Dana capex yang dianggarkan pada 2022, melihat situasi pandemi Covid-19 yang makin terkendali dengan baik," kata Erlin dalam acara Public Expose SSIA secara daring, Kamis (9/12/2021). 

Sebagai catatan, anggaran capex SSIA pada tahun depan lebih tinggi daripada belanja modal tahun ini sebesar Rp450 miliar. 

Erlin menyebut capex pada tahun 2021 masih terserap sebesar Rp350 miliar yang digunakan untuk agenda akuisisi hingga pengembangan lahan di Subang Smartpolitan. 

Sementara itu, Direktur Keuangan Surya Semesta Internusa, The Jok Tung mengharapkan penjualan lahan industri perusahaan dapat semakin membaik pada tahun depan. 

The Jok Tung menyebut bahwa penjualan lahan di tahun ini masih terkendala pembatasan, yang menurutnya, membuat investor kesulitan datang dalam melihat lahan milik perusahaan. 

"Karena biasanya keputusan pembeli lahan, mereka setelah datang melihat situasi dan kondisi lahan yang kita miliki di lapangan,"tuturnya. 

Lebih jauh, dirinya mengharapkan agar sejumlah lini bisnis perusahaan di tahun depan akan semakin membaik, seperti konstruksi dan perhotelan. 

Seperti diketahui, SSIA membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp1,3 triliun hingga kuartal III-2021. Capaian ini mengalami penurunan 4,5% dari Rp2,1 triliun dibukukan pada periode sama tahun lalu. 

Melalui siaran resminya, perseroan memaparkan bahwa penurunan ini disebabkan oleh pendapatan konstruksi dan perhotelan yang masing-masing turun sebesar 38,9% dan 39,2%. Sementara pendapatan segmen bisnis properti SSIA juga merosot 2,0%. 

"Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan berdampak pada tiga pilar bisnis SSIA. Unit bisnis konstruksi diperkirakan membukukan pendapatan yang lebih rendah di 2021 sekitar 25%, dari pendapatan 2020. Sementara itu segmen bisnis perhotelan juga akan membukukan pendapatan yang lebih rendah di tahun ini," tukas Erlin. 

Secara keseluruhan, Erlin memperkirakan prospek pendapatan pada tahun ini lebih rendah 25 persen, dibanding pendapatan pendapatan tahun 2020

(SANDY)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement