IDXChannel - Goldman Sachs mengatakan, bear market atau kondisi pelemahan yang melanda saham global pada 2022 diprediksi akan berlanjut ke tahun depan. Di mana harapan investor akan menurun.
Harapan tersebut datang dari sikap The Fed dan bank sentral di seluruh dunia yang akan memperlambat, menghentikan, atau bahkan memangkas suku bunga setelah kenaikan yang sangat agresif.
Menurut Bank of America, bank sentral global diperkirakan akan mengerek suku bunga sebanyak 267 kali pada akhir 2022. Namun ternyata terjadi keuntungan baru-baru ini dicetak di pasar saham.
“Optimisme baru tentang perlambatan laju kenaikan suku bunga telah memicu reli yang telah mendorong ekuitas (global) naik hampir 5% dari level di Juni, meskipun suku bunga riil di AS telah meningkat mendekati 85 basis poin sejak saat itu dan imbal hasil 10 tahun AS naik lebih dari 50 basis poin," kata Peter Oppenheimer dari Goldman Sachs, dikutip dari Business Insider, Sabtu (26/11/2022).