Rachmat menjelaskan, izin ekspor tersebut akan memperkuat kondisi keuangan perusahaan yang saat ini tengah mengeluarkan belanja modal yang tinggi untuk berbagai proyek ekspansi untuk mendukung operasional smelter.
Pihak aman mengungkapkan, pemberian izin ekspor tersebut turut menjadi bukti bahwa kemajuan proyek smelter tembaga yang dibangun oleh PT Amman Mineral Industri (AMIN) berjalan sesuai dengan target pemerintah.
Berdasarkan hasil verifikasi pihak ketiga independen, proyek smelter tembaga AMMAN telah mencapai penyelesaian mekanis (mechanical completion) per 31 Mei 2024, di mana kemajuan smelter telah mencapai 95,5 persen.
Proses komisioning untuk fasilitas utama smelter berlangsung segera setelahnya. Sementara, produksi katoda tembaga pertama ditargetkan pada kuartal IV-2024.
Fasilitas smelter tembaga AMMAN memiliki total kapasitas input hingga 900 kilo ton per tahun (ktpa) konsentrat dari tambang Batu Hijau dan tambang Elang di masa depan.