Akan tetapi, bursa mengakui belum mendapatkan surat permohonan initial public offering (IPO) atau penawaran umum perdana dari kedua perusahaan tersebut. Meski begitu, BEI tetap akan menerima setiap permohonan yang dilakukan Gojek, Tokopedia, maupiun entitas barunya bernama GoTo.
“Sampai dengan saat ini, kami belum menerima dokumen permohonan pencatatan baik dari Gojek, Tokopedia ataupun entitas gabungan Gojek-Tokopedia. Sebagai Bursa tentunya kami akan selalu siap menerima dan memproses seluruh permohonan perusahaan yang berencana untuk IPO dan mencatatkan sahamnya di BEI,” ungkap Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, kepada IDX Channel, Selasa (18/5/2021).
Sekadar diketahui, Gojek berstatus decacorn alias perusahaan startup dengan valuasi di atas USD10 miliar. Perusahaan-perusahaan tersebut berpotensi menggeser top 5 kapitalisasi pasar (market cap) emiten di BEI.
Sekadar informasi, berdasarkan data Bloomberg, adapun valuasi dana Gojek untuk IPO tahun ini diperkirakan akan menghasilkan nilai kapitalisasi pasar senilai USD35 miliar sampai dengan USD40 miliar atau setara Rp490 triliun hingga Rp560 triliun dengan kurs Rp14.000 per USD setelah merger dengan Tokopedia. (FHM)