sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Angkat Suara soal IPO di Podcast Deddy Corbuzier, CEO Tokopedia: Tahun Ini

Market news editor Fahmi Abidin
15/06/2021 14:17 WIB
Tak hanya sekadar merger dengan Gojek, CEO Tokopedia, William Tanuwijaya, angkat bicara soal kemungkinan melakukan Initial Public Offering (IPO) di Indonesia.
Angkat Suara soal IPO di Podcast Deddy Corbuzier, CEO Tokopedia: Tahun Ini. (Foto: YouTube/Deddy Corbuzier)
Angkat Suara soal IPO di Podcast Deddy Corbuzier, CEO Tokopedia: Tahun Ini. (Foto: YouTube/Deddy Corbuzier)

IDXChannel - Tak hanya sekadar merger dengan Gojek, CEO Tokopedia, William Tanuwijaya, angkat bicara soal kemungkinan melakukan Initial Public Offering (IPO) di Indonesia. Ia bahkan mengungkapkan bahwa di 2021 sedang dipersiapkan untuk bisa melantai di Bursa Efek Indonesia.

“Kita terus bekerja keras, harapannya tahun ini bisa melantai (IPO). Tentunya ini tanggung jawab yang besar dan kita harus menyiapkan dengan baik.  Dan tentunya itu menjadi garis start baru karena pemegang sahamnya masyarakat Indonesia, kita harus bertanggung jawab kepada pemegang saham kita yang bukan lagi institusi dari luar saja tapi juga mitra lainnya,” ungkap Willliam dalam Channel YouTube Podcast Deddy Corbuzier, pada Selasa (15/6/2021).

Sebelumnya diketahui bahwa Gojek dan Tokopedia telah mengumumkan pembentukan GoTo pada Senin (17/5/2021). Dengan adanya kabar tersebut, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bergerak cepat terkait dua perusahaan decacorn yang akan segera melantai di pasar modal.

Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pada Senin (15/5/2021), mengungkapkan bahwa BEI sedang intensif berkomunikasi mengenai peluang pendanaan melalui Pasar Modal Indonesia dengan beberapa perusahaan Unicorn di Indonesia. 

“Sebagaimana rekan-rekan ketahui bahwa timing IPO perusahaan berdasarkan kesiapan masing–masing internal perusahaan dalam memenuhi persyaratan IPO termasuk kelengkapan dokumen saat disampaikan ke Bursa,” jelasnya kepada awak media di Jakarta, Senin (15/2/2021).

Akan tetapi, bursa mengakui belum mendapatkan surat permohonan initial public offering (IPO) atau penawaran umum perdana dari kedua perusahaan tersebut. Meski begitu, BEI tetap akan menerima setiap permohonan yang dilakukan Gojek, Tokopedia, maupiun entitas barunya bernama GoTo.

“Sampai dengan saat ini, kami belum menerima dokumen permohonan pencatatan baik dari Gojek, Tokopedia ataupun entitas gabungan Gojek-Tokopedia. Sebagai Bursa tentunya kami akan selalu siap menerima dan memproses seluruh permohonan perusahaan yang berencana untuk IPO dan mencatatkan sahamnya di BEI,” ungkap Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, kepada IDX Channel, Selasa (18/5/2021). 

Sekadar diketahui, Gojek berstatus decacorn alias perusahaan startup dengan valuasi di atas USD10 miliar. Perusahaan-perusahaan tersebut berpotensi menggeser top 5 kapitalisasi pasar (market cap) emiten di BEI.

Sekadar informasi, berdasarkan data Bloomberg, adapun valuasi dana Gojek untuk IPO tahun ini diperkirakan akan menghasilkan nilai kapitalisasi pasar senilai USD35 miliar sampai dengan USD40 miliar atau setara Rp490 triliun hingga Rp560 triliun dengan kurs Rp14.000 per USD setelah merger dengan Tokopedia. (FHM)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement