Produksi bijih nikel tercatat 9,10 wet metric ton (wmt), melonjak 117 persen secara tahunan. Sementara itu, penjualan bijih nikel mencapai 8,2 juta wmt, melejit 144 persen.
Ardhianto menyebut, kinerja penjualan bijih nikel pada kuartal II merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah perusahaan.
Sementara untuk produksi feronikel, Antam mencatat produksi dan penjualan masing-masing 9.067 ton nikel dalam feronikel (TNi) dan 5.763 TNi.
Untuk segmen bauksit dan alumina, kontribusinya 2 persen terhadap penjualan dengan niali Rp1,46 triliun. Segmen ini meningkat 102 persen dari sebelumnya Rp725 miliar.
Produksi bauksit yang dipakai untuk bahan baku bijih pabrik Chemical Grade Alumina (GCA) dan penjualan kepada pelanggan domestik mencapai 1,38 juta wmt, naik 155 persen. Adapun penjualan bauksit tercatat 1,03 juta wmt.