IDXhannel - Apakah saham LQ45 semuanya Blue Chip? Tentunya pertanyaan demikian seringkali ditanyakan oleh sejumlah investor.
Tentunya kedua jenis saham ini menjadi buruan investor, selain karena harganya yang cenderung stabil. Harga saham Blue Chip memiliki beberapa penilaian berbeda.
Lantas apakah saham LQ45 semuanya Blue Chip? Simak penjelasan yang dihimpun IDX Channel dari berbagai sumber.
Apa itu Saham LQ45
Melansir wikipedia, indeks LQ45 adalah indeks pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang terdiri dari 45 perusahaan yang memenuhi kriteria tertentu. Umumnya mereka terdiri dari :
- termasuk dalam 60 perusahaan teratas dengan kapitalisasi pasar tertinggi dalam 12 bulan terakhir;
- termasuk dalam 60 perusahaan teratas dengan nilai transaksi tertinggi di pasar reguler dalam 12 bulan terakhir;
- telah tercatat di Bursa Efek Indonesia selama minimal 3 bulan;[2]
- memiliki kondisi keuangan, prospek pertumbuhan, dan nilai transaksi yang tinggi; serta
- mengalami penambahan bobot free float menjadi 100% yang sebelumnya hanya 60% dalam porsi penilaian.
Indeks LQ45 dihitung setiap enam bulan oleh Divisi Riset Bursa Efek Indonesia. Adapun tujuan dibuatnya LQ45 sebagai upaya pelengkap IHSG khususnya untuk menyediakan sarana yang obyektif dan terpercaya bagi analisis keuangan, manajer investasi, investor dan pemerhati pasar modal dalam memonitor pergerakan harga saham yang aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Apa itu Saham Blue Chip
Saham Blue Chip atau Saham Lapis Satu merupakan jenis saham yang memiliki kapitalisasi pasar yang besar, mencapai di atas Rp10 triliun. Tahukah Anda, istilah Blue Chip awalnya berasal dari permainan poker. Dalam permainan poker, keping koin (chip) berwarna biru memiliki nilai tertinggi dibandingkan warna merah dan putih. Istilah Blue Chip dipakai dan dikenal secara luas di dunia saham setelah diperkenalkan oleh Oliver Gingold. Saat itu, Gingold melihat tren bahwa saham-saham seharga USD 200-USD 250 menarik minat investor. Sejak saat itu, penggunaan terminologi Blue Chip digunakan untuk saham-saham unggulan di dunia pasar modal.
Ciri Khas Saham Blue Chip
Saham Blue Chip memiliki beberapa karakteristik. Salah satunya adalah memiliki kapitalisasi besar. Nilai kapitalisasi suatu perusahaan mampu mencapai nilai triliunan rupiah.
Besarnya kapitalisasi pasar ini mampu membuat investor sulit dalam memanipulasi harga.
Selain itu, saham Blue Chip juga memiliki likuiditas yang bagus. Biasanya likuiditas ini dipengaruhi oleh jumlah saham yang dimiliki publik atau beredar di bursa.
Makin banyak kepemilikan saham publik, maka makin likuid pula saham tersebut. Saham yang masuk ke dalam kategori Blue Chip biasanya juga telah sudah cukup lama lama terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan jangka waktu minimal lima tahun.

Apakah Saham LQ45 Semuanya Blue Chip? Intip Penjelasannya. (FOTO : MNC MEDIA)
Apakah Saham LQ45 Semuanya Blue Chip?
Umumnya 30 dari 60 saham dengan nilai transaksi terbesar di pasar reguler secara otomatis akan masuk dalam perhitungan indeks LQ45. Saham-saham LQ45 juga berada peringkat teratas berdasarkan kapitalisasi pasar (yang dilihat adalah rata-rata kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir).
BEI secara rutin akan memantau perkembangan kinerja emiten-emiten yang masuk dalam perhitungan indeks LQ45. Setiap tiga bulan sekali dilakukan evaluasi atas pergerakan urutan saham-saham tersebut.
Seringkali, saham-saham dalam LQ45 juga disebut sebagai blue chip atau saham lapis satu. Namun, sebenarnya tak semua saham LQ45 disebut sebagai blue chip.
Sebab, selain memiliki kapitalisasi pasar yang besar dan ramai diperdagangkan, saham blue chip punya kriteria lainnya, yaitu saham yang menjadi market leader (pemimpin pasar) di sektornya.
Umumnya yang masuk ke LQ45, karena dia saat itu sedang ramai saja transaksinya, tapi bukan market leader.
Selain itu, saham blue chip juga relatif lebih lama berada di pasar modal dan perusahaan itu telah mengalami peningkatan laba dan perkembangan yang signifikan.
Karakteristik lainnya dari saham blue chip adalah rasio utang dan aset yang stabil. Saham Blue chip yang ada di sektor perbankan, misalnya, biasanya memiliki Debt to Equity Ratio tidak lebih dari 15 persen.
Hal tersebut penting untuk diperhatikan, karena akan sebanding dengan risiko yang diterima investor. Kemudian, saham blue chip juga relatif lebih sering atau bahkan konsisten membagikan dividen kepada investor.
Terakhir, saham blue chip memiliki kinerja yang solid. Karena itu lah, dalam hal ini, saham blue chip biasanya hanya dimiliki oleh perusahaan yang mampu mencetak laba rutin setiap tahunnya.
Itulah penjelasan apakah saham LQ45 semuanya Blue Chip. Semoga informasi ini berguna bagi Anda. (MYY)