Meski demikian, surplus fiskal kali kemungkinan lebih rendah di tengah ketidakpastian ekonomi global dan prospek harga minyak dunia.
"Mereka memotong produksi minyak dan ada pula kemungkinan resesi di AS. Ini adalah contoh yang baik dari manajemen utang yang hati-hati," kata Dino Kronfol, pengamat investasi sukuk global di Franklin Templeton.
Arab Saudi mengatakan akan memangkas produksi minyak sebesar 500.000 barel per hari mulai Mei, bagian dari pemotongan mengejutkan sebesar 1,16 juta barel per hari yang diumumkan oleh OPEC+. (WHY)