IDXChannel - Arab Saudi bersiap menaikkan harga minyak untuk pembeli Asia pada November mendatang, dengan Aramco mempertimbangkan kenaikan moderat sebagai respons terhadap penguatan tolok ukur minyak mentah Timur Tengah dan rebound pasokan global baru-baru ini.
Melansir Finimize, Senin (29/9/2025), Aramco, eksportir minyak mentah terbesar di dunia, memainkan peran kunci dalam mengarahkan pasar minyak Asia lewat penetapan harga jual resmi (official selling prices/OSP). OSP kemudian dijadikan patokan oleh banyak negara dan pembeli minyak di kawasan.
Untuk November, analis memperkirakan harga minyak Arab Light akan naik 20–40 sen per barel, menjadi USD2,40–USD2,60 di atas rata-rata Oman/Dubai, setelah pemotongan harga besar pada bulan lalu.
Kenaikan ini sejalan dengan lonjakan premi cash Dubai sebesar 52 sen, yang mencapai titik tertinggi enam bulan di USD3,63 per barel pada pertengahan September. Faktor pendorongnya adalah kekhawatiran atas sanksi yang lebih ketat terhadap minyak Rusia dan Iran.
Namun, Arab Saudi kemungkinan tetap berhati-hati dan hanya menaikkan harga sedikit karena kontrak pasokan jangka panjang 2026 masih dalam tahap negosiasi dan kilang makin sensitif terhadap biaya pengiriman.
Selain itu, dimulainya kembali ekspor minyak Kurdistan Irak membantu meredakan tekanan pasokan dan mendinginkan sebagian kekhawatiran pasar.