Saham bank spesialis kredit mikro, BBRI, juga menjadi salah satu emiten perbankan yang terdampak arus jual asing. Sepanjang pekan, asing mencatatkan net sell sebesar Rp872,7 miliar di saham bank pelat merah ini.
Aksi jual tersebut menyeret saham BBRI turun 2,77 persen dalam sepekan. Bahkan, pada perdagangan akhir pekan, BBRI terkoreksi tajam 3,26 persen dan ditutup di level Rp3.860.
Berbeda dengan BBCA dan BBRI, saham BMRI justru bertahan di tengah derasnya aksi jual asing. Meski mencatatkan net sell sebesar Rp661,3 miliar, saham BMRI tetap mampu bergerak menguat.
Secara mingguan, BMRI naik 2,50 persen, dan bahkan menutup perdagangan pekan ini dengan penguatan 1,99 persen ke level Rp5.125.
Di luar sektor perbankan, dua saham lain turut menjadi sasaran jual asing, yakni PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).
GOTO mengalami net sell sebesar Rp262,4 miliar, menyebabkan sahamnya turun 1,22 persen dalam sepekan. Meskipun begitu, pada Jumat (14/2), GOTO mampu bertahan di level Rp81 per saham.
Sementara BREN milik konglomerat Prajogo Pangestu, tertekan net sell asing mencapai Rp249,7 miliar. Sepanjang pekan, saham BREN turun 7,52 persen, meski sempat menguat tipis 0,41 persen ke level Rp6.150 pada akhir pekan.
(Febrina Ratna Iskana)