Sejak saat itu, berbagai sentimen domestik dan juga asing terus menerbangkan indeks untuk dapat mencetak level psikologis baru.
Hingga pada 2 Februari 2018 upaya tersebut berhasil, saat indeks mencapai rekor baru pada 6.628,82. Bahkan, hanya setengah bulan berselang, rekor kembali tercipta pada 19 Februari 2018, di mana indeks mentas di level 6.689,29.
Sayang, seperti lazimnya terjadi saat indeks meroket, aksi beli seketika marak terjadi, yang saat itu dipicu oleh tekanan dari luar negeri, berupa potensi kenaikan suku bunga acuan di Amerika Serikat (AS).
Pandemi
Setelah cukup lama nyaman di level psikologis 6.000-an, posisi IHSG kemudian benar-benar tersungkur pada 2020, di mana indeks sempat menyentuh level terendahnya di 4.545,57 pada 27 Maret 2020.
Secara tahunan, indeks saat itu anjlok hingga 5,09 persen, meski kemudian berhasil rebound setahun setelahnya, saat indeks pada 2021 melonjak hingga 10,08 persen. Saat itu, kapitalisasi pasar hingga akhir tahun tercatat mencapai Rp8.255,62 triliun.