IDXChannel - PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) memberikan penjelasan terkait perubahan lebih dari 20% jumlah aset dan/atau jumlah liabilitas pada laporan keuangan kuartal III 2022.
Dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Kamis (3/11/2022), total aset AMAR sebesar Rp3,7 triliun per 30 September 2022 di mana pencapaian tersebut mengalami penurunan sebesar Rp1,5 triliun atau 28,88% bila dibandingkan dengan total aset per 31 Desember 2021 sebesar Rp5,2 triliun.
"Penurunan ini terutama dikontribusi oleh pelunasan pos penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain seiring dengan keperluan Bank untuk mengurangi simpanan nasabah dalam bentuk dana mahal, yaitu deposito berjangka," tulis manajemen AMAR.
Adapun total liabilitas Amar Bank mencapai Rp1,8 triliun per 30 September 2022 di mana pencapaian tersebut mengalami penurunan sebesar Rp2,3 triliun atau 55,87% bila dibandingkan dengan total liabilitas per 31 Desember 2021 sebesar Rp4,1 triliun.
Penurunan tersebut dipengaruhi oleh penurunan simpanan nasabah dalam bentuk dana mahal, yaitu deposito berjangka sebagai upaya efisiensi AMAR untuk memanfaatkan pendanaan dari penambahan modal.
Selain itu, penurunan giro yang sebelumnya berasal dari setoran dana pemegang saham selaku pembeli siaga pada Desember 2021 sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas untuk Penambahan Modal dengan Menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (PMHMETD I) yang telah selesai prosesnya pada kuartal I 2022 sebelumnya.
Amar Bank mencatat laba rugi Rp172,86 miliar pada kuartal III 2022 atau turun 30.967% dari periode sama tahun lalu dengan tabulasi laba Rp565,18 juta.
Pendapatan bunga bersih sebesar Rp501,84 miliar atau menanjak 65% dari periode yang sama tahun lalu Rp303,92 miliar. Rinciannya, pendapatan bunga Rp605,45 miliar atau melejit 27% dari periode yang sama tahun lalu Rp476,15 miliar.
Sedangkan beban bunga Rp103,61 miliar, merosot 39% dari periode yang sama tahun lalu Rp172,22 miliar. Pendapatan operasional lainnya Rp180,75 miliar, menanjak 22% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp147,95 miliar. (NIA)