"KBK ini kan juga membukukan keuntungan, tahun depan itu saya lihat upside-nya dimana? Kemungkinan pertumbuhannya tuh seberapa, kita kan melakukan transformasi ini kan dari induk sampai anak," tuturnya.
Meski, manajemen berencana melakukan aksi korporasi dalam skema divestasi atau pelepasan 40% saham subholding. Silmy menegaskan, aset yang dilepas milik Krakatau Sarana Infrastruktur. Artinya tidak termasuk saham KBK.
KBK sendiri terdiri dari tiga anak usaha Krakatau Steel, mereka adalah PT Krakatau Wajatama, PT KHI Pipe Industries, dan PT Krakatau Global Trading.
"Dalam proses pengolahan anak perusahaannya juga jadi lebih baik kan, karena duplikasi-aplikasinya bisa kita minimlakna untuk efisiensi, kemudian dalam hal koordinasi, dan juga dalam hal perencanaan menjadi lebih baik karena mereka sudah digabungkan," ungkap Silmy. (TYO)