Adapun berdasarkan laporan keuangan emiten, pendapatan bunga bersih BMRI di semester I-2022 mencapai Rp41,83 triliun atau tumbuh 18,99 persen secara yoy. Sementara laba bersihnya tumbuh 61,66 persen menjadi Rp20,21 triliun.
Bank lainnya yaitu BBCA dan BBRI juga mencatatkan pertumbuhan positif kinerja saham secara YTD, yakni masing-masing 8,56 persen dan 4,62 persen. Tumbuhnya saham kedua emiten bank ini diiringi dengan meningkatnya kinerja keuangan perusahaan.
Sebut saja BBCA yang pendapatan bunga bersihnya meningkat hingga 5,49 persen secara yoy menjadi Rp29,67 triliun di semester I-2022. Sementara laba bersihnya juga meningkat hingga 12,23 persen menjadi Rp15,07 triliun.
Walaupun BBRI menjadi emiten big caps perbankan dengan pertumbuhan harga saham paling rendah, pertumbuhan laba bersih emiten ini menjadi paling ‘moncer’ di antara emiten bank lainnya.
Pada semester I tahun ini, BBRI membukukan laba bersih sebesar Rp24,79 triliun atau melambung hingga 98,72 persen. Sementara pendapatan bunga bersihnya juga melesat sebesar 17,56 persen menjadi Rp64,61 triliun.