The Fed sejak Maret 2022 telah menaikkan suku bunga sebesar 525 basis poin sebagai upaya mengendalikan inflasi.
“Pernyataan tersebut memberi tahu kita bahwa The Fed sedang melihat apa yang sudah mulai diabaikan oleh pasar, bahwa inflasi akan kembali normal tanpa resesi,” kata Tom Martin, manajer portofolio senior di Globalt Investments di Atlanta.
"Kami berharap hal ini akan terjadi, tapi kami tidak menyangka akan terjadi,” sambungnya.
“Itu adalah perubahan yang sangat agresif,” ujar Ben Luk, ahli strategi makro global di State Street Asia Limited, dikutip dari Reuters.
“The Fed telah mengikuti ekspektasi pasar dalam hal mengizinkan satu kali penurunan suku bunga lagi untuk ditambahkan pada (prospek) tahun 2024 dan 2025,” katanya. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.