Selain itu, pemenuhan hak pekerja, penerapan K3, pelatihan rutin, serta mekanisme pengaduan yang memadai menjadi poin penting dalam dimensi Sosial HAM yang dicatatkan AALI. Financial resilience, yang menunjukkan profit historis tinggi, struktur modal kuat dan efisiensi aset yang solid tak kalah penting menunjang poin penilaian dalam dimensi ketahanan korporasi.
Direktur Astra Agro Lestari, Tingning Sukowignjo mengatakan, penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi dan pengakuan atas integritas, transparansi, dan inisiatif keberlanjutan yang konsisten diterapkan Astra Agro Lestari di seluruh lini operasionalnya. Astra Agro, lanjutnya, terus berupaya meningkatkan kualitas tata kelola, menghormati hak asasi manusia, sekaligus menjaga keseimbangan antara bisnis dan ekosistem sekitar operasional.
“Penghargaan INSTAR 2025 ini menjadi juga pengingat bagi kami untuk terus memperkuat tata kelola yang baik dan dampak positif bagi masyarakat serta lingkungan. Prinsip nol-deforestasi, konservasi pada lahan gambut, menghormati hak asasi manusia, serta keterbukaan informasi kepada publik dan pemangku kepentingan telah menjadi DNA bagi Astra Agro,” ujar Tingning.
Penghargaan ini juga mencerminkan komitmen Astra Agro Lestari dalam menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), termasuk upaya proaktif dalam anti korupsi, penghormatan terhadap tenaga kerja dan komunitas lokal, serta inisiatif lingkungan yang mendukung target Net Zero Emission dan pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) melalui berbagai program strategis.
Penghargaan INSTAR 2025 menjadi panggung penting bagi perusahaan di Indonesia dalam menunjukkan bahwa bisnis yang berkelanjutan dan berintegritas telah terimplementasi secara nyata dan terukur di dalam praktik korporat sehari-hari.
(Rahmat Fiansyah)