IDXChannel - Uni Eropa terus berupaya mengendalikan lonjakan harga energi sebagai krisis terbaru yang dirasakan masyarakat Benua Biru seiring keterbatasan pasokan yang tersedia di pasaran.
Salah satunya dengan menerapkan patokan harga berbasis transaksi baru untuk jenis gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG). Langkah ini dinilai bakal lebih efektif untuk mengendalikan harga yang melambung dalam beberapa waktu terakhir.
Lonjakan harga sendiri terjadi seiring penurunan aliran pipa gas dari Rusia, sekaligus rekor impor LNG yang tinggi, sehingga memantik ketidakseimbangan dalam mekanisme pembentukan harga di pasar.
Demi mengendalikan lonjakan harga energi dan mengendalikan biaya bagi konsumen, 27 negara anggota UE sedang merundingkan proposal yang telah dibuat minggu lalu. Sejumlah opsi kebijakan telah dimunculkan dan sedang dikaji oleh masing-masing negara, sejak Kamis (29/9/2022), sebelum nantinya dibahas lebih jauh secara lintas negara.
Komisi UE mengatakan patokan harga LNG alternatif yang dapat digunakan oleh pelaku pasar secara sukarela, harus didasarkan pada penilaian harga yang dapat diverifikasi untuk pengiriman kargo LNG, untuk memastikan hal itu mencerminkan riil harga dunia untuk bahan bakar.