Strategi penjualan omnichannel, terang Jany, dipilih untuk mendorong percepatan perkembangan bisnis. Pihaknya menargetkan total 18 showroom mobil hingga akhir 2024.
“Perusahaan memfokuskan pembukaan showroom di lokasi yang lebih strategis terutama di area Jabodetabek untuk mendorong pertumbuhan yang lebih cepat.” kata dia.
Pada semester pertama, ASLC mencatatkan pendapatan usaha senilai Rp381,77 miliar. Realisasi itu naik 32,12 persen YoY dibandingkan periode sama tahun lalu.
Bottomline juga meningkat signifikan, saat laba tumbuh menjadi Rp24,3 miliar, dari semula hanya Rp4 miliar. Ini membuat earnings per share (EPS) ASLC naik menjadi Rp1,91 per saham.
(Kunthi Fahmar Sandy)