“Gangguan distribusi akibat banjir bisa menekan stabilitas harga komoditas pangan. Ini menjadi tantangan bagi BI dalam menjaga keseimbangan antara stabilitas inflasi dan pertumbuhan,” ujar Iman dalam risetnya, Senin (1/12/2025).
Sementara itu, tekanan jual dari investor asing semakin terasa. Sepanjang pekan terakhir, pasar mencatat net outflow asing sebesar Rp765 miliar, menandakan investor global masih bersikap berhati-hati di tengah ketidakpastian domestik.
“Meskipun IHSG menguat, capital outflow asing yang besar ini menjadi sinyal peringatan. Investor global masih wait and see terhadap stabilitas domestik kita,” lanjutnya.
Meskipun demikian, pergerakan net foreign value didominasi oleh net buy tinggi pada lima saham yakni BRMS (Rp4,426 triliun), BMRI (Rp3,209 triliun), PTRO (Rp969,2 miliar), BREN (Rp6,83 triliun), dan RAJA (Rp1,189 triliun) yang mayoritas didorong oleh sentimen positif dari hasil rebalancing indeks MSCI yang berlaku efektif pada 25 November 2025.
Sentimen pasar global didominasi oleh harapan pivot kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed). Fokus utama global adalah data inflasi kunci AS yang rilis pada akhir pekan, yaitu PCE Price Index (MoM & YoY) dan Core PCE Price Index (MoM & YoY).