sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bagaimana Pergerakan Saham di Awal Ramadhan, Cek Prospeknya di Sini

Market news editor Fadel Prayoga
11/04/2021 23:03 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memberikan kinerja positif sepanjang satu pekan pertama April 2021.
Bagaimana Pergerakan Saham di Awal Ramadhan, Cek Prospeknya di Sini. (Foto: MNC Media)
Bagaimana Pergerakan Saham di Awal Ramadhan, Cek Prospeknya di Sini. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memberikan kinerja positif sepanjang satu pekan pertama April 2021. Indeks mengalami kenaikan hampir 1 persen, hingga mampu bertahan di atas level 6.000 pada penutupan jelang akhir pekan.

Lalu, bagaimana prospek pergerakan saham di minggu kedua April atau jelang awal Ramadan nanti?

Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee, melihat IHSG berpeluang konsolidasi menguat di awal pekan dengan support 6.000 sampai 5.944 dan resistance di level 6.150 sampai 6.230. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor eksternal.

"Pergerakan Indeks global akan di pengaruhi oleh laporan keuangan yang mulai keluar," kata Hans kepada Okezone, Minggu (11/4/2021).

Dia menjelaskan, tren naik di bursa Amerika Serikat, diikuti Yield Treasury USA yang stabil, dan dukungan kebijakan bunga longgar The Fed serta index VIX yang rendah membuka peluang pasar Ekuitas melanjutkan kenaikan pekan ini.

"Gelombang ke 3 dan masalah vaksin AstraZeneca menjadi katalis negatif pelaku pasar," ujarnya.

Selain itu, prediksi pertumbuhan menggunakan asumsi yang berubah-ubah dari waktu ke waktu. Indonesia saat ini di peringkat 8 negara yang melakukan vaksin tercepat.

"Pemerintah juga memberikan guyuran stimulus, seperti bantuan sosial kepada masyarakat dan memberi insentif dunia usaha seperti perpajakan," ujarnya.

Dia menyebut, upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dan dengan bantuan dari Bank Indonesia (BI), OJK, maupun LPS, akan membawa perekonomian Indonesia di tahun 2021 tumbuh di kisaran 4,5% yoy hingga 5,3% yoy.

"Untuk Kuartal I Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa estimasi GDP berada di -0.5%. Hal ini terjadi akibat PPKM dan pemulihan ekonomi yang lebih lamban dari perkiraan," kata dia. (TYO)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement