Dari sisi neraca, jumlah aset BTEL meningkat 60,29 persen yoy menjadi Rp33,27 miliar. Terdapat peningkatan utang (liabilitas) sebesar 2,31 persen mencapai Rp5,89 triliun, sedangkan ekuitas mengalami defisiensi sebesar Rp5,85 triliun.
Hingga akhir 2022, BTEL hanya menggenggam kas dan setara kas senilai Rp404 juta, melandai dari awal tahun senilai Rp3,15 miliar, yang sebagian besar merupakan pembayaran atas aktivitas operasi (terbesar adalah ongkos karyawan dan pemasok).
(SLF)