IDXChannel - PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) mengalami kerugian sebesar Rp117,92 miliar pada 2022. Realisasi itu membengkak 24,16 persen year-on-year (yoy) dibandingkan 2021 senilai Rp94,97 miliar.
Alhasil rugi per saham dasar BTEL juga makin terbenam menjadi Rp3,27 per saham, dari tahun lalu di level Rp2,32 per saham.
Kerugian berlangsung akibat performa topline perseroan yang melandai di tengah sejumlah pos beban yang menanjak. Mengutip laporan keuangan full-year Minggu (2/7/2023), pendapatan usaha emiten telekomunikasi milik grup Bakrie ini turun 8,17 persen yoy menjadi Rp47,85 miliar.
Kontribusi layanan infrastruktur media menjadi tulang punggung pendapatan sebesar Rp26,41 miliar, disusul jasa telekomunikasi dan periklanan digital masing-masing mencapai Rp9,45 miliar dan Rp7,16 miliar. Adapun perseroan juga memperoleh penghasilan dari jasa teknologi informasi senilai Rp4,82 miliar.
Kendati beban pokok mampu dipangkas 1,5 persen yoy, tetapi beban usaha BTEL bertambah 15,07 persen yoy akibat peningkatan ongkos karyawan dan juga pos administratif. Ini juga ditambah adanya beban keuangan hingga rugi atas selisih kurs, yang mendorong BTEL membukukan rugi sebelum pajak senilai Rp117 miliar.