Demikian juga terdapat kenaikan beban usaha menjadi Rp91,23 miliar, dari semula Rp73,01 miliar. Dari jumlah tersebut, biaya gaji dan tunjangan karyawan naik menjadi Rp41,53 miliar.
Serangkaian peningkatan beban membawa laba sebelum pajak BALI tersisa Rp202,35 miliar, lebih rendah secara tahunan.
Balance sheet BALI mencatat peningkatan aset 6,1% yoy menjadi Rp5,51 triliun, bersamaan dengan kenaikan utang atau liabilitas 9,08% yoy menjadi Rp3 triliun. Adapun ekuitas BALI ikut tumbuh 2,9% yoy senilai Rp2,51 triliun.
Kas dan setara kas akhir 2023 turun 41,5% dari awal tahun menjadi Rp143 miliar. Penyebabnya adalah pengeluaran dari pos investasi, terutama perolehan dan pembayaran untuk aset tetap. (WHY)