Namun, beban pokok justru lebih rendah disebabkan biaya operasional yang lebih rendah, ditambah penurunan untuk persediaan bahan bakar, pelumas, dan gas. Sehingga laba kotor INPS tumbuh menjadi Rp12,3 miliar.
Kendati terjadi peningkatan dari pos beban umum-administrasi, laba operasional INPS masih terjaga di angka Rp3,90 miliar, jauh signifikan dari performa kuartal sama tahun lalu yang hanya menyerap Rp716 juta.
Dari sisi neraca, aset INPS merosot 4,7% ytd. Ini sejalan dengan total utang yang lebih rendah 5,4% ytd menjadi Rp257,46 miliar, sedangkan modal justru tumbuh menjadi Rp21,9 miliar.
Kas yang digenggam akhir Maret mencapai Rp1,02 miliar, berkurang sekitar Rp170 juta dari awal tahun akibat pengeluaran untuk pembayaran utang.
(DES)