Kendati melorot menjelang akhir pekan, saham BBSS masih menguat 50,00 persen dalam seminggu belakangan.
Belum diketahui dengan jelas apa yang menyebabkan harga saham BBSS tiba-tiba melambung tinggi.
Hanya saja, dengan kapitalisasi pasar (market cap) yang hanya Rp360 miliar, fluktuasi harga saham BBSS akan cenderung tinggi dan berpotensi mudah untuk di-cornering (pembelian saham dalam jumlah besar oleh pihak tertentu yang ingin melakukan manipulasi harga).
Kabar teranyar, pada 6 Agustus lalu BBSS melaporkan daftar pemegang saham terbaru, yakni per 31 Juli 2023, di mana PT Agung Alam Anugrah tetap menjadi pengendali perusahaan dengan kepemilikan 72,92 persen saham.
Kinerja keuangan BBSS juga mengalami tekanan. Perusahaan menanggung rugi bersih Rp935,07 juta selama semester I-2023, membengkak dari rugi bersih Rp667,60 juta pada periode yang sama 2022.